Sambutan Pres. SBY pada Obama |
- 1. Pola penjajahan antara bangsa satu dengan bangsa lainnya
- 2. Pola ketergantungan
- 3. Pola hubungan sederajat antarbangsa
Ganyang Imperialis (dok: berdikarionline.com) |
2. Pola Hubungan Ketergantungan
Pola hubungan ketergantungan terjadi antara negara-negara yang belum berkembang (negara-negara Dunia Ketiga) dengan negara maju. Seusai Perang Dunia II banyak negara jajahan memerdekakan diri. Demi menyejahterakan rakyatnya, mereka melakukan pembangunan ekonomi, mengembangkan industri dan bersaing dengan negara maju di pasar global. Namun, karena tidak memlliki modal dan teknologi untuk melakukan semua itu secara mandlri, kebanyakan negara baru itu kemudian bergantung pada modal dan teknologi negara-negara maju.
3. Pola Hubungan Sederajat Antarbangsa
Dalam pola ini, hubungan antarbangsa dilakukan dalam rangka kerja sama untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Pola hubungan semacam ini sulit diwujudkan atau minimal harus dlperjungkan dengan susah payah, terutama oleh negara-negara/bangsa-bangsa yang serba ketinggalan dalam kualitas sumber dayanya, terutama sumber daya manusia.
Terkait dengan pola gubungan antarbangsa ini, Pancasila sebagai landasan idiil hubungan luar negeri telah memberikan prinsip yang tegas dan jelas dalam Sila ke 2 Pancasila. Pada intinya sila 2 Pancasila menggariskan bahwa hubungan antar negara/bangsa harus bertitik tolak pada kodrat manusia yang merdeka dan sama derajatnya.
Dengan prinsip hubungan antarbangsa/negara yang sederajat, maka nasionalisme bangsa Indonesia tidak masuk ke paham chauvinisme dan kosmopolitanisme. Chauvinisme adalah paham yang mengagung-agungkan bangsa sendiri serta memandang rendah bangsa/negara lain. Kosmopolitanisme adalah pandangan yang melihat seluruh dunia (kosmos) sebagai polis atau negeri sendiri, sehingga cenderung melupakan nasionalisme yang sehat serta mengabaikan warisan dan tugas terhadap bangsa dan negara sendiri. Inilah sebabnya Indonesia memilih politik luar negeri BEBAS dan AKTIF demi terwujudnya perdamaian dunia.
Referensi:
Bambang Suteng, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
www.youtube.com
www.youtube.com
Ditulis Oleh: Rochimudin ~ Untuk Pendidikan Indonesia
Artikel Pola Hubungan Internasional Antarbangsa
Semoga bermanfaat.
Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca artikel ini.
Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar baik FB comment maupun comment di blog. Sebaiknya berikan comment selain di FB comment agar cepat teridentifikasi.
Pola dalam hubungan Internasional memiliki keuntungan dan kerugian sendiri-sendiri, menurut saya pola yang memungkinkan untuk banyak digunakan adalah yang pola ketergantungan karena negara berkembang banyak tergantung pada negara maju seperti pada kenyataan zaman sekarang.
BalasHapussaya setuju bahwa negara Indonesia termasuk dalam pola hubungan sederajat antarbangsa karna seperti yang telah dituliskan bahwa sila kedua dalam pancasila termasuk dalam pola tersebut dan bangsa indonesia lebih memilih politik luar negeri yang bebas aktif agar terwujudnya perdamaian dunia
BalasHapusSAFIKA BELLA
menurut saya, pola hubungan internasional seharusnya didasarkan dengan rasa saling membutuhkan dan rasa persaudaraan yang erat sehingga kebutuhan nasional dapat terpenuhi. adhe fajar dwi satya
BalasHapusJuga jangan lupa hubungan yang sederajat antarbangsa/negara.
HapusSaya setuju, Negara Indonesia termasuk dalam pola Hubungan Sedrajat Antar Bangsa karena dengan pola gubungan antarbangsa ini, Pancasila sebagai landasan idiil hubungan luar negeri telah memberikan prinsip yang tegas dan jelas dalam Sila ke 2 Pancasila. Pada intinya sila 2 Pancasila menggariskan bahwa hubungan antar negara/bangsa harus bertitik tolak pada kodrat manusia yang merdeka dan sama derajatnya. Dengan prinsip hubungan antarbangsa/negara yang sederajat, maka nasionalisme bangsa Indonesia tidak masuk ke paham chauvinisme dan kosmopolitanisme. {dhimas)
BalasHapus