(dok: cepyhr.com) |
Sebenarnya berapakah total jumlah utang luar negeri Indonesia? Bagaimana cara melunasinya? Apakah negara dalam keadaan bangkrut atau gagal terutama dalam mengelola perekonomian? Mari kita simak jawabannya berikut ini.
Inilah berita yang dimuat bisnis.news.viva.co.id Senin, 21 Oktober 2013, Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Indonesia pada Agustus 2013 mencapai US$257,3 miliar atau sekitar Rp 2.850 triliun. Jumlah tersebut turun 0,9 persen dibandingkan posisi Juli 2013 sebesar US$ 259,61 miliar.
Sejalan dengan itu, pertumbuhan tahunan utang luar negeri pada Agustus 2013 tercatat 6,6 persen (yoy), atau melambat dibandingkan Juli 2013 sebesar 7,4 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Difi A Johansyah, menilai, tren menurunnya pertumbuhan utang luar negeri Indonesia tersebut sejalan dengan tren melambatnya perekonomian domestik.
Sejalan dengan itu, pertumbuhan tahunan utang luar negeri pada Agustus 2013 tercatat 6,6 persen (yoy), atau melambat dibandingkan Juli 2013 sebesar 7,4 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Difi A Johansyah, menilai, tren menurunnya pertumbuhan utang luar negeri Indonesia tersebut sejalan dengan tren melambatnya perekonomian domestik.
Ilustrasi utang tahun 2010 (dok: poskota.co.id) |
Sebelumnya, poskota.co.id pada 6 Desember 2011 memberitakan bahwa Aktivis Koalisi Anti-Utang, Dani Setiawan, utang negara di era Presiden SBY terus meninggi. Tetapi manfaatnya tidak terukur dan terdeteksi. Padahal sepuluh tahun lalu masih Rp1.273 triliun. Kini Rp1.768 triliun atau naik rata-rata Rp50 triliun per tahun.
Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan menunjukkan, pada 2010 jumlah utang Rp1.676 triliun. Artinya, dalam setahun terakhir utang bertambah Rp91,19 triliun. Bila beban utang dibagi rata kepada 237 juta penduduk Indonesia, termasuk bayi sudah harus memikul utang Rp7,4 juta. Lebih berat lagi, utang itu 45 persen berbentuk mata uang dolar AS.
Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan menunjukkan, pada 2010 jumlah utang Rp1.676 triliun. Artinya, dalam setahun terakhir utang bertambah Rp91,19 triliun. Bila beban utang dibagi rata kepada 237 juta penduduk Indonesia, termasuk bayi sudah harus memikul utang Rp7,4 juta. Lebih berat lagi, utang itu 45 persen berbentuk mata uang dolar AS.
Pertanyaan berapa jumlah utang luar negeri sudah terjawab. Kemudian bagaimana cara melunasi, tentu saja dengan membayarnya. Bayar dengan uang dari mana?
Ada beberapa cara agar utang luar negeri segera lunas, antara lain:
1. Efesiensi anggaran pemerintah
- Anggaran pemerintah diharapkan efektif atau tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan (standar). Apabila ini dapat dikendalikan maka diperoleh dana sisa untuk simpanan.
2. Menekan atau menghilangkan Korupsi
- Salah satu cara mengatasi korupsi yaitu secara preventif atau pencegahan dan represif atau penindakan. Upaya preventif seperti aturan hukum yang jelas dan bersanksi tegas dan keras, pendidikan anti korupsi, kampanye anti korupsi, pengawasan melekat, dan sebagainya. Sedangkan upaya represif yaitu dengan penindakan tegas yang dilakukan aparat penegak hukum dengan sanksi yang luar biasa. Korupsi membuat keuangan negara tergerus dan imbasnya masyarakat miskin bertambah.
3. Memaksimalkan penerimaan negara dari pajak
- Dalam satu tahun penerimaan dari pajak dapat mencapai 800 triliun bahkan bisa lebih. Belum lagi ditambah laba atau setoran BUMN ke kas negara. Apabila tidak ada korupsi maka sangat jelas pemasukan ini, masuk ke kas negara tanpa ada pungutan di tengah jalan.
(dok: forumkeadilan.com) |
Referensi:
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/452858-bi--utang-luar-negeri-indonesia-rp2-850-triliunhttp://poskota.co.id/berita-terkini/2011/12/06/rakyat-disodok-utang-rp1-768-triliun
Ditulis Oleh: Rochimudin ~ Untuk Pendidikan Indonesia
Artikel Agustus 2013, Utang Luar Negeri RI US$ 257,3 miliar atau sekitar Rp 2.850 triliun
Semoga bermanfaat.
Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca artikel ini.
Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar baik FB comment maupun comment di blog. Sebaiknya berikan comment selain di FB comment agar cepat teridentifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar