Jangan ditiru |
Ataukah memilih ini: terima uangnya namun jangan pilih partai atau calegnya.
Atau pilihan ini: tolak uangnya dan tidak pilih partai atau calegnya.
Saya hanya bisa memberi saran yaitu tolak uangnya dan tidak pilih partai atau calegnya. Kalau uangnya diterima maka ini uang yang insya Alloh tidak berkah tidak halal. Maka jangan diambil ya kalau Anda masih kuat prinsip keyakinannya.
Begini penjelasannya:
Seorang caleg atau partai yang ketika kampanye pasti mengharapkan dipilih, apabila menggunakan kuasa uang maka suatu saat yang mungkin kita tidak ketahui, mereka akan berusaha mencari cara bagaimana agar balik modal atau uangnya. Itu kalau terpilih.
Apabila sudah terlanjur memberi uang namun kalah dalam pemilu, bagi yang menerima uangnya harap hati-hati. Mengapa? Kalau-kalau uangnya akan ditarik kembali dan apabila tidak boleh maka si caleg akan melaporkan ke pihak berwenang agar sama-sama masuk bui. Penyuap dan yang disuapnya sama jahatnya, maka kalau ketahuan pasti berusaha menggigit yang lainnya.
Suasana jaman yang mulai materialistis memang berdampak uang seakan-akan memegang kuasa. Siapa yang punya uang maka dia akan dapat memainkan kebijakan atau hukum atau pilihan sebagian rakyat pemilih. Disatu sisi, rakyat (kecil) memang butuh uang (mungkin karena miskin).
Walaupun ada yang seperti itu, janganlah kita berjiwa materialis begitu. Kita hidup di dunia hanya sekali, coba para caleg berpikirlah, apakah memang sudah pantas dipilih oleh rakyat pemilih. Kalau sudah pantas gunakanlah cara yang baik dan tidak money politik.Hati-hati kalau ketangkap, semoga ketangkap caleg yang main duit ini. Daripada ketangkapnya besok kalau dah menjabat anggota dewan, kan negara rugi.
Saya lega membaca berita di kompas.com hari Minggu ini sebab ada pernyataan yang pas dan tepat dari KPK di saat seperti ini yaitu:
dok: kompas.com
Komisi Pemberantasan Korupsi mengimbau peserta pemilihan umum untuk tidak menggunakan cara-cara kotor seperti politik uang (money politic) dalam meraih suara. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, pihaknya akan melakukan program pengawasan atas kemungkinan terjadinya praktik tersebut.
"Program pengawasan gratifikasi dan kerjasama dengan LSM pemantau pemilu serta kontrol potensi keuangan peserta pemilu," kata Bambang melalui pesan singkat, Minggu (23/3/2014).
Selain program pencegahan politik uang yang menyasar peserta pemilu, kata Bambang, KPK menjalankan program pendidikan bagi para pemilih.
Menurut Bambang, pihaknya akan menggelar pelatihan dan kampanye untuk membangun pemilu berintegritas dengan menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat.
Ada Uang Ada Suara, Laporkan. Oke... sekian dulu, mari kita dukung dan sukseskan pemilu yang berintegritas semoga menghasilkan caleg yang berintegritas pula. Bagi yang lupa partai peserta pemilu berikut saya tayangkan videonya:
Wah ini seperti yg ada dikampung saya pak, mungkin politik di indonesia sudah hancur :(
BalasHapus